Seminar “Technopreneurship Membangun Kemandirian IT Bangsa” yang dilaksanakan oleh STT STIKMA Internasional sukses terselenggara pada tanggal 14 April 2015 pada pukul 13.00 – 15.00 WIB bertempat di Aula lantai 2 STIKMA. Seminar ini merupakan rangkaian acara Roadshow 2015 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), bekerjasama dengan RTIK kota Malang, Futurepreneur, Klik Indonesia, pemerintah kota Malang dan beberapa kampus di Malang termasuk STT STIKMA Internasional.
Dalam seminar ini dihadirkan pembicara, diantaranya Bapak James Tomasouw sebagai pendiri Futurepreneur yang didukung oleh Klik Indonesia, Ilham Hasymi Effendi (Co-Founder / CEO ) Clay Game Studio, Ifa Alif (Tim Kwikku Nusantara), Go Frendy Gunawan (creator of blogid.me dll) dan tim dari RTIK Malang.
Bapak James Tomasouw menyampaikan kondisi Indonesia dalam bidang teknologi dan informasi. Pengguna mobile internet termasuk sosial media terus bertambah mulai dari facebook, twitter, instagram dll mencapai 80% dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2013. Kita telah membiayai konten dan aplikasi asing tersebut secara tidak langsung, hingga mencapai lebih dari 600 juta USD (Rp 7.2 Triliun) pada tahun 2015
Solusi yang harus diambil untuk menekan angka defisit negara tersebut, supaya tidak terus membengkak adalah salah satunya menciptakan wirausaha baru di bidang pengembangan aplikasi teknologi informasi. Idealnya entrepreneur di sebuah negara mencapai 2% dari total penduduknya. Sehingga ekonomi negara itu bisa lebih baik. Saat ini, penduduk Indonesia sekitar 240 juta orang, ini berarti seharusnya ada sekitar 4,5 juta wirausaha. Terakhir beliau menyampaikan bahwa futurepreneur siap mewadahi kader-kader muda enterpreneur yang ingin mengembangkan usahanya. Lebih mudah menciptakan dan mengembangkan wirausaha sejak muda. Harapannya di tahun depan muncul new enterpreneur dari STIKMA.
Acara semakin meriah pada sesi tanya jawab, Fadhli Al Mutawakkil selaku moderator acara (mahasiswa TI STIKMA), memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya kepada pemateri. Ada doorprize menarik untuk penanya terbaik.
Salah satu penanya yang beruntung adalah Ryan, mahasiswa TI semester 4 menanyakan bagaimana menciptakan sebuah produk yang menarik bahkan hanya melihat covernya saja. Alif dari tim Kwikku Nusantara memberikan jawaban, bahwasanya menciptakan sebuah produk itu sama dengan merawat anak. Harus sabar dan ulet. Seorang anak tidak bisa langsung berjalan ketika baru lahir. Begitu pula ketika membuat suatu produk, tidak bisa langsung sempurna atau bagus. Buat saja apa yang kita pikirkan sekarang. Seiring pembuatan akan ada ide baru untuk terus mengembangkan hingga menjadi bagus. Dulu “kwikku” juga tidak sebagus sekarang, karena terus melakukan pengembangan, maka kita sekarang memiliki member mencapai 60.000.
Seminar ditutup oleh Muhammad Syarifuddin Faiz selaku MC dengan quote dari David J. Schwartz “Berpikirlah besar maka hidup kita akan besar” . Sampai jumpa digaris kesuksesan (R)